Face To Face with Desi Anwar, Interview with Richard Gere

Minggu, 07 Agustus 2011

Halo – Halo ..
Lama juga ga mampir ke sini, karena lagi seru di blog yang lain ( click here ) :-D Baru-baru ini aku melakukan “ Listening Practice “, seperti biasa melalui program Face To Face with Mbak Desi Anwar. Program acara ini makin seru dari hari ke hari, karena memberi kesempatan kita semua untuk belajar dari banyak figur dunia, So Fun ..















 Kali ini aku dapat kesempatan untuk belajar dari Richard Gere. Hehe, ini adalah aktor kesukaan sahabat.q di bangku kuliah :-D Sahabat.q itu nge-fans dengan Richard Gere setelah nonton Richard Gere berperan sebagai Edward Lewis di film “ Pretty Woman “ :-D Richard Gere memang tampan, dan menurutku beliau memiliki keistimewaan seperti Tom Cruise dan Brad Pitt, makin tua makin tampan :-P Film terbaru Richard Gere yang aku tonton, adalah “ Hachiko “ .. anjingnya bikin nangis T_T 

Pretty Woman
Hachiko

Beberapa hari lalu, Richard Gere datang ke Indonesia atas undangan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata. Richard Gere sempat ke Borobudur – Magelang dan Bali bersama istri dan anak laki-lakinya. Terima kasih pada Fotografer Rio Helmi, beliau adalah teman dari Mbak Desi Anwar dan Richard Gere, yang membantu suksesnya acara interview kali ini .. Face To Face with Richard Gere ..

Richard Gere di Borobudur

Lokasi di Resort Amankila, Karangasem – Bali :

  • Days of Heaven “, Film pertama Richard Gere. Saat itu adalah kali pertama Richard Gere datang ke Bali. He felt that Bali is interesting, like the island of God. Richard Gere ingat bahwa pertama kali nonton TV di Bali adalah saat menonton pernikahan antara Pangeran Charles dengan Lady Di. 
  • Richard Gere sudah tidak ke Indonesia, 25 tahun. Ini pertama kali Richard Gere ke Jawa dan Richard Gere terkesan dengan kemegahan Borobudur, bahkan beliau sempat meditasi dan menikmati keindahan Borobudur bersama keluarga, jauh dari media.
  • Richard Gere juga sempat bertemu dengan Presiden Yudhoyono yang Richard Gere puji sebagai pribadi yang lembut, simpatik dan manusiawi. Mereka berdiskusi tentang politik dan sangat senang karena menemukan banyak kesamaan, bahkan lahir di tahun yang sama. Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa film pertama Richard Gere yang ditonton beliau adalah “ An Officer and a Gentleman
Luar biasa tampan my lesson kali ini, Many thanks to my Teacher :-D Karena luar biasa tampan, di tengah-tengah interview, aku terpukau dengan Richard Gere .. Can’t absord any lesson :-P Baru fokus lagi pas Mbak Desi Anwar dan Richard Gere berdikusi tentang kebahagiaan, Yes .. I am so interested with all about happiness things .. ( click here ), ( click here ) dan ( click here ) ^ ^


Richard Gere belajar tentang Buddha dengan tekun, juga aktif di berbagai kegiatan sosial. Tetapi Richard Gere tidak tertarik dengan kata “ agama “ atau “ spiritualitas “. Richard Gere lebih tertarik pada kata “ kebahagiaan “ dan cara untuk meraih “ kebahagiaan “ tersebut.

Sangat menarik saat Richard Gere menganalogikan dengan kue. Saat pertama kita makan kue, kita suka, kemudian kedua kali makan kue yang sama, kita akan bosan, bahkan pas ketiga kalinya makan kue yang sama, mungkin merasa mual. 

Richard Gere sangat menghormati sang guru, Dalai Lama. Pas Mbak Desi Anwar bertanya pada Richard Gere .. “ Are you happy, now ?

Ini pas banget ngingatin dengan previous lesson.q, pas Mbak Desi Anwar menginterview sendiri guru dari Richard Gere, Dalai Lama ( click here ). Sangat menarik bahwa jawaban dari mereka tidak jauh beda, tidak ada yang benar-benar merasa bahagia, kemungkinan jawaban akan sampai pada titik “ lumayan bahagia “ ..

Hehe .. Pencapaian kebahagiaan ga mudah Yaa ..

 ·         Pas diminta oleh Mbak Desi Anwar untuk mendeskripsikan diri sendiri, Richard Gere dengan santai menjawab bahwa dia tidak bisa melakukan hal itu, “ That is not my job “

·      Impian Richard Gere : Fokus pada anak, dan aku kembali terkesan dengan jawaban beliau saat Mbak Desi Anwar bertanya, “ Ingin menjadikan anak Anda seperti apa ? “

Richard Gere menjawab, “ Whatever he wants to. Selama ‘ his mind ‘ menuju pada keterbukaan dan ‘ his heart ‘ menuju pada kebijaksanaan.

Interview ini sangat menarik.

Melalui interview bersama Richard Gere ini, sekali lagi aku belajar kerendahan hati dari tokoh besar, setelah belajar dari Yukio Hatoyama ( click here ) dan Kitaro ( click here ) . 

Sempat kaget juga, di akhir interview, Richard Gere suddenly hold her hand. My Teacher’s hand, Mbak Desi Anwar. Hehe .. I have to said again, With all respect, I am so envy on her :-D

Quote paling aku suka di acara ini adalah quote dari Mbak Desi Anwar di bagian akhir acara. 

We should be able to live in peace “ – Mbak Desi Anwar